Dalam ruang komen posting saya sebelum ini, A. Wahab Taha telah menitipkan sebuah puisi bagi mengenang nasib arwah adik Humairah. Di sini saya paparkan puisi tersebut untuk kita semua mengambil ikhtibar di atas apa yang berlaku itu:
Titis airmataku merenung redup matamu.
Luluh rawan pilu hatiku mengenang.
malangnya nasibmu.
Syaitan durja yang menggila itu.
Meragut,
meragut segala riang ria usiamu.
Dalam amukan syaitan,
syaitannya itu,
dihumban usiamu ke dalam gelap,
gelap nestapa.
Namun Allah menyayangimu Humairah.
A.Wahab Taha 02/2010
No comments:
Post a Comment